Mungkin sebagian dari kita masih banyak yang belum tahu dengan hewan berukuran kecil yang namanya kutu air. Makhlukyang namannya kutu air ini, merupakan salah satu jenis hewan yang biasa hidup di air. Akan tetapi kutu air bukanlah sejenis kutu ataupun binatang parasit yang niasa terdapat di air. Namun, karena bentuknya yang sangat kecil maka binatang ini disebut dengan kutu. Kebanyakan orang mengira bahwa kutu air adalah sejenis hewan yang sangat menggangu, karena dapat mengakibatkan iritasi pada kulit. Biasa kita sebut dengan penyakit kutu air.Walaupun begitu, sekarang sudah banyak yang membudidayakan kutu air sebagai alternatif pakan alami ikan.
Jenis - Jenis Kutu Air.
Beberapa jenis kutu air yang paling mudah dibudidayakan dan ketersediaan bibitnya banyak adalah daphnia dan moina. Kedua jenis kutu air ini termasuk dalam keluarga arthopoda, kelas crustacea dan ordo caldocera. Keduanya merupakan jenis udang renik. Karena bentuknya yang kecil makanya disebut dengan nama kutu air. Walaupun hampir memiliki bentuk yang sama , kita akan lebih mudah untuk membedakannya, yaitu sebagai berikut:
a. Daphnia.
Kutu air jenis daphnia merupakan jenis kutu air yang banyak dijumpai di air tawar yang mengambang, dengan suhu sekitar 210C. Daphnia berwarna bening ataupun transparan, daphnia juga merupakan jenis kutu air yang umum di budidayakan.
b. Moina.
Sedangkan jenis kutu air moina adalah jenis kutu air yang banyak dijumpai pada perairan yang mengandung banyak bahan organik, seperti rawa-rawa yang banyak lumut serta kayu busuknya. Dari kenampakan moina merupakan jenis kutu air yang memiliki warna kemerahan. Dari kandungan yang dimiliki kutu air, ternyata kadar proteinnya cukup tinggi kira-kira 66% dengan kandungan lemak 6%. Maka dari itu, kutu air sangat bagus untuk pertumbuhan serta perkembangan bagi burayak.
Langkah - Langkah Proses Budidaya Kutu Air.
Kutu air merupakan jenis hewan yang sangat mudah untuk dibudiayakan dan juga kita bisa membudidayakannya tanpa harus mengeluarkan uang. Karena media dan alat yang akan kita gunakan bisa didapatkan dengan cara yang gratis. Sehingga dengan pembudidayaan yang tepat, maka kutu air dapat mempunyai nilai ekonomis. Disamping untuk mencukupi kebutuhan pakan ternak sendiri, kutu air ini juga dapat kita jual. Berikut langkah - langkah proses pembudidayaan kutu air bagi pemula :
1. Mencari Bibit untuk Budidaya Kutu Air
Untuk mendapat bibit kutu air, kamu bisa mencari sendiri, membelinya di e-commerce, atau membuat sendiri. Biasanya bibit kutu air dapat kamu jumpai di selokan atau genangan air. Jika ingin membuatnya, kamu perlu menyiapkan sayuran busuk, air susu atau teh, dan ampas kedelai. Untuk persiapan bibit seperti yang dijelaskan diatas, Kamu bisa menggunakan bahan gratis, seperti kotoran ayam, sayuran layu, air got. Berikut ini merupakan cara dari bahan - bahan diatas, yaitu:
a. Menggunakan kotoran ayam
Kotoran ayam merupakan salah satu bahan dasar yang bisa kamu dapatkan secara gratis. Kamu hanya perlu memasukkannya kedalam wadah dan biarkan selama beberapa hari. Selain dari kotoran ayam, kamu juga memerlukan teh dan susu bubuk yang diseduh terlebih dahulu. Wadah yang sudah dimasukan kotoran ayam dicampur teh dan susu bubuk yang sudah di seduh terlebih dahulu lalu biarkan beberapa hari. Setelah beberapa hari dari pencampuran yang dilakukan, warna air akan menghijau pertanda bahwa alga mulai tumbuh, serta bibit kutu air akan mulai muncul. Apabila kamu merasa cukup lama dan air sudah menghijau tetapi bibit tidak muncul, maka kamu dapat memasukan starter kutu air yang sudah kamu beli kedalam wadah. Dapat menjadikan kutu air lebih cepat berkembang biak.
b. Menggunakan sayuran layu atau busuk.
Agar lebih cepat mendapatkan kutu, kamu dapat menggunakan sayur yang sudah layu. Salah satu sayuran busuk yang paling cepat mendatangkan kutu air yaitu kol. Langkah awal dari media kol, yaitu cuci terlebih dahulu kol yang sudah kamu dapatkan hingga bersih dari kotoran. Kemudian kol dimasukan ke wadah yang sudah tersediah untu kutu air, diamkan selama kurang lebih 1 minggu. Wadah jangan terkena sinar matahari secara langsung, karena akan merusak bibit kutu air.
Membuat bibit kutu air dari sayur kol.
Kita bisa menggunakan beberapa bahan untuk membuat bibit budidaya kutu air, semisal kotoran ayam, sayuran busuk, dan lainnya. Berikut cara membuat bibit kutu air menggunakan sayuran kol busuk, antara lain :
- Cucilah kol yang telah busuk.
- Masukkan kol ke dalam wadah yang sudah diisi air.
- Diamkan selama 1 minggu.
- Seiring waktu, kotoran dari sayur kol tersebut turun ke dasar kolam.
- Saat kotoran turun ke dasar air, muncullah bibit kutu yang akan menjadi pakan ikan hias.
- Hindarilah wadah tersebut dari sinar matahari secara langsung.
c. Menggunakan air got.
Dengan air got merupakan salah satu cara yang paling ampuh yang bisa kamu lakukan dalam budidaya kutu air. Saat ingin melakukan cara ini, kamu hanya perlu memasukan air got serta lumpurnya kedalam wadah, dan biarkan selama beberapa hari sampai bibit kutu bermunculan. Agar bibit kutu lebih cepat perkembang biakannya, Anda dapat memasukan starter kutu air yang sudah Anda beli kedalam wadah.
2. Siapkan wadah kutu air.
Untuk wadah, siapkanlah bak yang terbuat dari beton. Jika tidak ada, kita bisa menggunakan kulkas rusak yang sudah tidak terpakai lagi. Jika kita yang masih baru mencoba dapat mengunakan media ember yang cukup lebar. Sebelum diisi air, taburilah wadah tersebut menggunakan kapur untuk menetralkan tingkat keasaman. Selain itu, dalam memelihara kutu air, kamu tidak memerlukan banyak air karena kutu air tidak membutuhkan kolam yang dalam untuk hidup.
Oleh karena itu, wadah yang akan digunakan untuk budidaya kutu air disesuaikan dengan skala atau banyaknya budidaya yang akan dilakukan. Apakah hanya sekadar untuk menyediakan makanan ikan kita sendiri atau juga direncanakan untuk dijual. Sebagai wadah budidaya, bisa digunakan drum, baskom atau membuat kolam dari terpal. Syarat yang lebih wajib dipenuhi adalah wadah yang memiliki lebar dan panjang. Bukan wadah yang memiliki tinggi. Karena kutu air tidak membutuhkan air yang dalam, tetapi membutuhkan tempat yang luas untuk hidup.
Sangat perlu dipastikan, intensitas sinar matahari yang didapatkan. Karena Wadah budidaya kutu air harus terhindar dari sinar matahari langsung karena akan mengacaukan proses perkembangan dan pertumbuhan bibit kutu air. Jangan lupa wadah budidaya ditutup, agar mengurangi risiko yang mungkin terjadi jika wadah dibiarkan terbuka, maka akan menjadi sarang nyamuk dan berisi larva nyamuk yang lebih banyak. Meskipun ada sisi lain yang menguntungkan bahwa selain kutu air, larva nyamuk bisa menjadi tambahan makanan untuk burayak ikan.
3. Perhatikan air wadah kutu air.
Dalam pengembangbiakkan kutu air, kita juga perlu memperhatikan air yang digunakan. Air yang baik untuk budidaya kutu air adalah air tua. Untuk mendapatkannya, tuangkanlah air ke dalam wadah yang kamu siapkan. Seiring waktu, kotoran yang ada pada permukaan air akan turun ke dasar wadah. Jika warna air sudah menjadi cokelat kehijauan, berarti plankton dan tumbuhan renik tumbuh dalam wadah kutu air tersebut. Saat itu terjadi, segera ganti air dalam wadah dengan air bersih.
Masukkan air yang sudah diendapkan terlebih dahulu ke wadah. Dalam pengisian air tidak bisa dilakukan sembarangan. Tetapi lakukanlah pengisian air dengan secukupnya, jangan terlalu tinggi atau penuh karena akan tidak bagus untuk kutu air.
5. Pemberian pupuk
Dalam penebaran pupuk, seperti pupuk kandang dapat berfungsi sebagai pakan untuk kutu air. Untuk memberi makan kutu air dalam wadah seluas 1 m2, masukkanlah sekira 2 kg pupuk kandang ke dalam wadah. Kemudian biarkanlah selama 3 sampai 5 hari.
6. Pemanenan kutu air.
Kita dapat memanen kutu air hanya dalam waktu 7 smapai 11 hari. Ketika sudah waktu panen tiba, ambillah kutu air menggunakan jaring halus. Setelah itu cucilah terlebih dulu kutu air dengan air bersih. Kemudian, barulah kutu air dapat diberikan sebagai pakan ikan hias ikan cupang atau ikan guppy. Melihat mudahnya budidaya kutu air, tentu hal ini dapat menjadi peluang bisnis rumahan dengan modal yang rendah.
0 Komentar